BENGHAZI, LIBYA - Para milisi pemberontak Libya merusak dan menghancurkan Monumen Salib dan hampir 200 nisan kuburan tentara Inggris yang tewas di Afrika Utara selama Perang Dunia Kedua.
Serangan tersebut, pada pekuburan korban Perang Dunia Kedua dari pasukan Inggris dan Persemakmuran di timur kota Benghazi akhir bulan lalu, dilaporkan dilakukan oleh kelompok milisi pemberontak Libya yang marah atas pembakaran Al-Quran di sebuah pangkalan militer AS di Afghanistan, sebagaimana dilansir BBC.
Dengan mengenakan pakaian tempur dan dengan membawa senjata, para milisi memfilmkan diri mereka mengamuk di Benghazi War Cemetery, di utara negara itu, saat mereka merobohkan batu nisan dan menghancurkan Monumen Salib di kompleks pemakaman tersebut dengan dengan palu.
Para pria dalam rekaman itu mengutuk prajurit asing yang tewas dengan mengatakan: "Hancurkan Salib itu, Mereka adalah anjing. Kita mulai dengan yang satu ini kemudian kita akan mengurus yang satu lainnya. Kita tidak ingin menyisakan satupun yang tertinggal."
Para pria dalam rekaman itu mengutuk prajurit asing yang tewas dengan mengatakan: "Hancurkan Salib itu, Mereka adalah anjing. Kita mulai dengan yang satu ini kemudian kita akan mengurus yang satu lainnya. Kita tidak ingin menyisakan satupun yang tertinggal."
Sekitar 1.214 tentara Persemakmuran dari Divisi lapis baja ke-7 dikuburkan di Benghazi War Cemetery. Mereka tewas selama Perang Dunia Kedua dalam pertempuran untuk menguasai Libya dan Mesir antara tahun 1941 dan 1943.
Dari 1.051 kuburan yang teridentifikasi, 851 adalah dari pasukan Inggris, dengan yang lain dari Australia, Kanada, Selandia Baru, Afrika Selatan dan prajurit India.
Selain di Benghazi Cemetri War, sekitar seperempat dari batu nisan di dekat Pemakaman Militer Inggris di Benghazi, yang tidak mengandung kuburan korban Perang Dunia II, juga dirusak. (st/bbc,tlgrp)
Dari 1.051 kuburan yang teridentifikasi, 851 adalah dari pasukan Inggris, dengan yang lain dari Australia, Kanada, Selandia Baru, Afrika Selatan dan prajurit India.
Selain di Benghazi Cemetri War, sekitar seperempat dari batu nisan di dekat Pemakaman Militer Inggris di Benghazi, yang tidak mengandung kuburan korban Perang Dunia II, juga dirusak. (st/bbc,tlgrp)
Kutipan :
VoA-Islam
Selasa, 06 Mar 2012
Selasa, 06 Mar 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar