Missionaris nyatanya tak habis akal bulusnya untuk sebarkan salibisme. Hal ini bisa dilihat dari maraknya gerakan kristenisasi di SD Negeri dan SD Islam Bekasi dengan modus program edukasi dan motivasi yang mengatasnamakan Mobil Pintar. Padahal di kalangan pendidikan, program Mobil Pintar ini dikenal sebagai program gagasan Ibu Negara Ani Yudhoyono bersama komunitas SIKIB (Solidaritas Istri-istri Menteri Kabinet Indonesia Bersatu) seperti yang dimuat oleh voa-islam.com pada hari Rabu (19 Oktober 2011).
Untuk membentengi akidah umat khususnya pelajar dari bahaya pemurtadan dan gerakan kristenisasi di kawasan Bekasi, seharusnya ada upaya defensif dari umat islam yang sadar dan aware terhadap lingkungan. Tentu saja tanpa menafikan bahwa pendidikan merupakan kebutuhan mendasar dan pokok dalam kehidupan manusia.
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Qs Muhammad 7).
Dan inilah yang telah diupayakan sekumpulan mahasiswa Muslim bernas yang terhimpun dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Badan Dakwah Rohani Islam Bina Sarana Informatika (UKM BADARIS BSI). Hati mereka terketuk ingin mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) An-Nuur Jihaad untuk anak-anak sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi. Semoga dengan TPQ ini anak-anak bisa “tersenyum” dengan senyuman yang mampu menemani hari-hari mereka di tengah berbagai kesulitan.
“Kami ingin memberikan pembelajaran dan pengajaran Al-Qur’an, agar generasi Bekasi menjadi sosok yang religius dan jenius. Tak lupa, untuk antisipasi pemurtadan,” kata penanggung jawab TPQ, Tri Purwanto, Selasa (20/3/2012)
Bertempat di lingkungan TPA Bantar Gebang Kampung Ciketing RT 01 RW 01 Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kotamadya Bekasi, terdapat lebih kurang 50 anak tak mampu sekolah dan putus sekolah.
Kegiatan yang telah laksanakan antara lain, ifthor jama’i (buka bersama) serta santunan kepada masyarakat Bentar Gebang kurang mampu pada bulan Ramadhan tahun lalu. Saat ini kegiatan yang masih berlangsung adalah proses belajar mengajar yang dilakukan rutin setiap hari Ahad dimulai dari ba’da maghrib hingga ba’da isya. Kurangnya SDM menjadi salah faktor kenapa kegiatan belajar mengajar hanya dilakukan satu kali dalam seminggu. Kemudian sarana prasarana belajar mengajar yang kurang memadai juga menghambat peserta didik untuk memahami materi secara optimal.
Rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahun ini adalah pemberian santunan kepada sejumlah masyarakat sekitar TPA Bantar Gebang yang kurang mampu serta pembelian rebana untuk mengasah jiwa seni yang ada pada anak-anak TPQ An-Nuur Jihad dan mengumpulkan donasi untuk pengadaan meja, buku beserta raknya, pengadaan permainan edukatif santri, perlengkapan tulis, dan papan tulis
Tentu saja mereka sangat membuka peluang kepada pembaca atau pihak manapun untuk turut serta berinvestasi jangka panjang (akhirat).
“Kami berharap partisipasi dari berbagai pihak untuk secara bersama-sama membantu dan meringankan beban sesama yang membutuhkan,” kata panitia.
Kutipan :
VoA-Islam
Rabu, 21 Mar 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar