Jakarta. Tim pengacara korban pencabulan yang diduga dilakukan oleh Habib Hasan menanggapi bantahan soal akun Facebook yang dipakai untuk berkomunikasi. Selama ini, akun tersebut dikelola oleh para murid sang habib.
"Beliau sah-sah saja untuk membantah tidak punya akun Facebook atau BlackBerry. Namun, dari sekian banyak saksi yang sudah diperiksa kan bisa membuktikan. Pihak kepolisian juga bisa melacak, bahwa benar akun 'mengemis doa kalian' itu akun milik Habib yang dikelola muridnya," terang kuasa hukum para korban dari Tim Pengacara Muslim (TPM), Guntur kepada detikcom, Rabu (21/3/2012).
Guntur menambahkan pihaknya tidak ingin menambah berpolemik mengenai kesaksian Hasan. Mereka hanya ingin membuktikan ini merupakan masalah individu yang sudah tidak baik dan melenceng dari norma-norma yang berlaku.
"Tugas orang yang lebih tua adalah mengajarkan hal yang positif dan tidak bertentangan dengan norma kepatutan. Tidak melawan hukum dan tidak bertentangan dengan syariat," jelasnya.
Seperti diberitakan majalah Detik, Habib Hasan diduga memanggil para korbannya menggunakan akun Facebook dan Blackberry Messenger (BBM). Akun yang digunakan adalah dua akun Facebook dengan nama 'Assegaf Beda Cara' dan 'Mengemis Doa Kalian'.
Selain menggunakan akun Facebook, Habib Hasan juga diduga menggunakan BBM. Beberapa istilah yang sering muncul dalam percakapan sang habib dan korbannya yaitu 'dicolein', 'SPG', 'ditelen', 'yg hot ok'.
"Beliau sah-sah saja untuk membantah tidak punya akun Facebook atau BlackBerry. Namun, dari sekian banyak saksi yang sudah diperiksa kan bisa membuktikan. Pihak kepolisian juga bisa melacak, bahwa benar akun 'mengemis doa kalian' itu akun milik Habib yang dikelola muridnya," terang kuasa hukum para korban dari Tim Pengacara Muslim (TPM), Guntur kepada detikcom, Rabu (21/3/2012).
Guntur menambahkan pihaknya tidak ingin menambah berpolemik mengenai kesaksian Hasan. Mereka hanya ingin membuktikan ini merupakan masalah individu yang sudah tidak baik dan melenceng dari norma-norma yang berlaku.
"Tugas orang yang lebih tua adalah mengajarkan hal yang positif dan tidak bertentangan dengan norma kepatutan. Tidak melawan hukum dan tidak bertentangan dengan syariat," jelasnya.
Seperti diberitakan majalah Detik, Habib Hasan diduga memanggil para korbannya menggunakan akun Facebook dan Blackberry Messenger (BBM). Akun yang digunakan adalah dua akun Facebook dengan nama 'Assegaf Beda Cara' dan 'Mengemis Doa Kalian'.
Selain menggunakan akun Facebook, Habib Hasan juga diduga menggunakan BBM. Beberapa istilah yang sering muncul dalam percakapan sang habib dan korbannya yaitu 'dicolein', 'SPG', 'ditelen', 'yg hot ok'.
(riz/mad)
Kutipan :
Rabu, 21/03/2012 03:58 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar