Laman

Selasa, 11 September 2012

Politisi PKS: Ansyad Mbai Jangan Beropini Tentang Terorisme Di Media!

Anggota Komisi III DPR dari Partai Keadilan Sejahter (PKS), Aboebakar Al Habsy meminta, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, (BNPT), Ansyad Mbai untuk menahan diri, tidak terlalu banyak menyampaikan informasi yang kurang tepat dikonsumsi publik.
"Misalkan mengenai acaman bom kepada gedung DPR, bila memang informasi ini valid, seharunya disampaikan kepada densus atau tim jihandak sehingga bisa menjadi antisipasi untuk para pihak yang berwenang," kata Aboebakar, Minggu, (9/9), di Jakarta.

Aboebakar menyatakan, koordinasi dengan mereka akan lebih baik dari pada mengumbar data intelijen kepada publik. Hal ini dinilai malah akan berdampak buruk pada publik.
"Bisa terjadi publik panik di Jakarta, masyarakat ibu kota akan resah dan ketakutan, nah apakah statemen yang seperti ini tidak akan menimbulkan teror," kata Aboebakar.

Politisi PKS ini menambahkan, hal lain yang disampaikan Ansyad adalah bahwa bos semua teror ini adalah Ustadz Abu Bakar Baasyir. Menurut Ansyad seluruh teror dikendalikan dari balik penjara.
"Opini seperti ini bisa menimbulkan distrust kepada pihak lapas, seolah mereka kebobolan karena membiarkan napi bebas berkomuniaksi dengan pihak luar. Apalagi diopinikan bahwa dapat saja komando yang diberikan Baasyir menggunakan SMS. Inikan tidak baik, seolah lapas memberikan keistimewaan kepada Baasyir untuk dapat menggunakan handphone semaunya," tegas Aboebakar.

Lebih lanjut, Habib demikian pria ini disapa mengingatkan, statemen yang demikian tidaklah baik, karena dapat memicu ketengangan antara lembaga. Bila memang ditemukan bukti yang demikian, ujarnya, silahkan dilaporkan ke Dirjen Lapas supaya ada tindakan yang kongkrit.
"Jangan hanya beropini di media. Kami pasti akan membantu mengkomunikasikan hal tersebut dengan Kemenkumham. Hal ini harus diluruskan, jangan sembarangan menuduh orang tanpa ada bukti, kita harus menghormati asas presumption of innocence. Jangan sampai nanti mereka nanti malah menerima simpati publik, lantaran didzolimi melalui media," tandasnya.

source
muslimdaily/senin,10sep2012
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar