Jakarta. Dua remaja putra berinisial A (16) dan F (16), diperiksa penyidik terkait dugaan pencabulan yang dilakukan oleh Habib Hasan di Mapolda Metro Jaya. Pemeriksaan keduanya dilakukan untuk melengkapi keterangan saksi pelapor.
"Diperiksa A (16) dan F (16). Mereka saksi diminta keterangan untuk melengkapi pemeriksaan korban sebelumnya," kata konselor korban, Edhi Wahidi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (6/3/2012).
Keduanya menjalani pemeriksaan sejak pukul 16.50 WIB. Hingga berita ini ditulis, kedua saksi yang juga merupakan korban masih menjalani pemeriksaan.
"Mereka baru diperiksa kali ini," ucapnya.
Sama halnya dengan teman-teman yang lainnya, keduanya didoktrin sedemikian rupa oleh habib tersebut. Sang habib, kata dia, memanipulasi korban dengan ceramah-ceramahnya.
"Penipuan-penipuan dari sisi bahasa seperti 'dikeluarkan setannya dari badannya' sambil meraba-raba korban," katanya.
Dia memperkirakan, jumlah korban tidak hanya 7 orang seperti yang dilaporkan ke kepolisian. "Korban ini kalau mau kita kumpulkan bisa lebih dari 50 orang," katanya.
Sebagai pendukung, pihak korban telah mengumpulkan bukti-bukti yang menjurus pada tindak pencabulan, seperti telepon genggam dan beberapa media sosial.
"Handphone kalau dibuka isinya SMS, BBM, Facebook, twitter dan foto-foto," katanya.
"Perilaku seperti itu tidak mencerminkan seorang habib," imbuhnya.
"Diperiksa A (16) dan F (16). Mereka saksi diminta keterangan untuk melengkapi pemeriksaan korban sebelumnya," kata konselor korban, Edhi Wahidi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (6/3/2012).
Keduanya menjalani pemeriksaan sejak pukul 16.50 WIB. Hingga berita ini ditulis, kedua saksi yang juga merupakan korban masih menjalani pemeriksaan.
"Mereka baru diperiksa kali ini," ucapnya.
Sama halnya dengan teman-teman yang lainnya, keduanya didoktrin sedemikian rupa oleh habib tersebut. Sang habib, kata dia, memanipulasi korban dengan ceramah-ceramahnya.
"Penipuan-penipuan dari sisi bahasa seperti 'dikeluarkan setannya dari badannya' sambil meraba-raba korban," katanya.
Dia memperkirakan, jumlah korban tidak hanya 7 orang seperti yang dilaporkan ke kepolisian. "Korban ini kalau mau kita kumpulkan bisa lebih dari 50 orang," katanya.
Sebagai pendukung, pihak korban telah mengumpulkan bukti-bukti yang menjurus pada tindak pencabulan, seperti telepon genggam dan beberapa media sosial.
"Handphone kalau dibuka isinya SMS, BBM, Facebook, twitter dan foto-foto," katanya.
"Perilaku seperti itu tidak mencerminkan seorang habib," imbuhnya.
(mei/fjp)
Kutipan :
Selasa, 06/03/2012 18:40 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar