Jakarta. 5 Orang yang diduga korban Habib Hasan dibawa ke psikolog Polda Metro Jaya. Hasil tes psikologi ini nanti akan digunakan polisi untuk memanggil Hasan.
Hasyim yang merupakan paman dan sepupu dari 2 korban yang melaporkan Hasan mengatakan, mereka menuju psikolog di kawasan Pulogadung, setelah bertandang ke Polda Metro Jaya.
"Ini ada 5 orang (korban Hasan)," jelas Hasyim ketika dihubungi, Selasa (6/3/2012).
Para korban menuju Pulogadung sekitar pukul 13.00 WIB dikawal Kepolisian Polda Metro Jaya. "Ini dari psikolog Polda Metro Jaya," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan setelah menerima hasil tes psikologi korban pencabulan, polisi akan memanggil Hasan sebagai terlapor. Pemeriksaan terhadap Hasan tergantung dari hasil pemeriksaan tes psikologi tersebut.
"Ya nanti kalau hasil sudah diperiksa akan ada tindakan lebih lanjut. Kita panggil beliau tergantung hasil pemeriksaan," ujar Kabid humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, di ruangannya, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin kemarin.
Polisi masih menunggu pihak Kementerian Sosial mengenai hasil tes psikologi terhadap korban pencabulan yang diduga dilakukan Hasan tersebut. Rencananya dalam minggu-minggu ini hasilnya sudah bisa diterima kepolisian.
"Harapannya kita minggu ini sudah kasih hasil tesnya oleh Kemsos. Nanti kalau hasilnya sudah keluar baru kita periksa," ujarnya.
Hasan dilaporkan oleh 11 pemuda ke Polda Metro Jaya pada 16 Desember 2011 silam. Mereka melaporkan Hasan atas tuduhan pencabulan selama melakukan pengobatan alternatif.
Polisi mengaku kesulitan menyelidiki kasus tersebut, karena para korban melaporkan kasus yang sudah terjadi bertahun-tahun lalu. Saat kejadian itu, para korban masih berusia belasan tahun. Tidak adanya saksi dalam kasus tersebut semakin menyulitkan pihak penyidik.
Sementara, Hasan belum berkomentar soal tuduhan tersebut. Pengacaranya, Sandy Arifin, kepada Majalah Detik menyangkal tuduhan eks santrinya itu. "Tidak ada, itu tidak benar. Habib tidak pernah melakukan perbuatan yang seperti itu," katanya pada 16 Februari 2012.
(nwk/nrl)
Kutipan :
Dhurandhara HKP - detikNews
Selasa, 06/03/2012 15:55 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar